Kenapa Harus Mematikan Televisi?

Koalisi Nasional Hari Tanpa TV mengajak seluruh keluarga di Indonesia untuk ikut dalam program Hari Tanpa TV 2010 dengan tidak menyalakan televisi selama sehari penuh pada 25 Juli 2010. Ajakan ini dilakukan untuk melindungi anak-anak Indonesia dari tayangan-tayangan televisi yang tidak aman dan tidak sehat.

"Kondisi pertelevisian Indonesia banyak tayangan yang tidak aman. Banyak yang tidak sesuai dengan anak, bahkan untuk tayangan anak pun sering kali tidak sehat untuk anak," ucap B Guntarto, Ketua Steering Committee Koalisi Nasional Hari Tanpa TV, dalam konferensi pers di Universitas Al-Azhar, Jakarta, Selasa (20/7/2010).

Dikatakannya, anak mempunyai kesempatan menonton televisi yang tinggi (30-35 jam per minggu), rasa ingin tahunya besar, menyerap apa saja hampir tanpa saringan, peniru yang baik, daya kritis belum berkembang, dan umumnya tidak punya pola menonton televisi yang baik.

Berdasarkan data dari penelitian Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) tahun 2010, anak menonton televisi rata-rata 3,5 jam per hari pada hari biasa dan 5 jam per hari pada hari libur.

Dijelaskannya, televisi sekarang ini mengabaikan aturan jam tayang terhadap anak dan banyak melanggar ketentuan klasifikasi acara televisi yang sering kali didominasi dengan materi dewasa yang tidak cocok dengan anak. Ambil contoh, Spongebob dan Naruto.

Berdasarkan data dari AGB Nielsen (Juli, 2010) menyebutkan bahwa Spongebob Squarepants dan Naruto masuk dalam Top 20 Children Program dari bulan Januari-Mei 2010.

Padahal, seperti yang dikutip Kidia (#01, 2008), Naruto masuk ke dalam tayangan "Bahaya". Alasannya karena Naruto menampilkan bentuk-bentuk kekerasan fisik, seperti berkelahi, menusuk, dan menodongkan senjata. Selain itu, Naruto juga berisi hal-hal mistis seperti menghilang dan muncul dengan tiba-tiba untuk menyerang musuh dari belakang.

"Oleh karena itu, saya mengajak seluruh orang tua Indonesia untuk mematikan televisi sehari penuh pada hari Minggu besok untuk tumbuh kembang anak Indonesia yang sehat," tegasnya.SOurce:JAKARTA, KOMPAS.com

0 Response to "Kenapa Harus Mematikan Televisi?"

Posting Komentar