Prosesi Persiapan ON Air Siaran Percobaan KS TV (Kuansing TV)
28-29 Juli 2010 DI Studio KS TV
Alhamdulillah Bersyukur Kehadirat Allah SWT , Dengan kemudahan dan keberkahan yang diberikan Nya. KS TV ON AIR Siaran Percobaan di Kanal 44 UHF
Semoga KS TV bisa menjadi Siaran Televisi Yang mencerdaskan dan mensejahterahkan Masyarakat Kuantan Singingi
Salam Sukses Selalu Buat Sahabat Pembaca Dimanapun Berada!!!
Dokumentasi Photo
Kuansing TV Produksi Kegiatan Paskibraka Kabupaten Kuantan Singingi 2010
Prosesi Penerimaan Paskibraka Kuansing 2010 dan Pembukaan Paskibraka di Hotel Latifa serta prosesi wawancara bersa Asisten 2, Kabag Kesra, Pelatih Paskibraka 2010.
PROGRAM TUNAS NOGORI KUANSING TV
PROGRAM : TUNAS NOGORI
WAKTU PRODUKSI : SENIN, 26 ULI 2010
JUDUL ( FEATRURES) : PASKIBRAKA (PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA KUANSING 2010)
DURASI (TIME LISS) : 17.15 – 17.45 / 45 MENIT (45’)
PRODUSER & SUTRADARA : RONALDO ROZALINO S.Sn
PENULIS NASKAH (RUNDOWN) : RONALDO ROZALINO S.Sn
PRESENTER : SRIWAHYUNI MUNIR
CAMPERS : 1. RIKO ANDONI
2. NANDA RR
Teluk Kuantan, 26 Juli 2010. Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Kuantan Singingi Datang Untuk Menghadapi Pelatihan PASKIBRAKA. Hal ini untuk mempersiapkan pengibaran bendera merah putih di Lapangan Limuno Kota Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi. Yang dilaksanakan pada 17 Agustus 2010.
Kuantan Singingi Televisi (Kuansing TV:KSTV) meliput atau shooting kegiatan Penerimaan Anggota PASKIBRAKA 2010 yang didatangkan dari perwakilan siswa setiap kecamatan yang berada di Kabupaten Kuantan Singingi.
Pada Senin jam 08.00 malam Paskibraka Kuansing 2010 langsung dibuka dan resmikan oleh Bupati Kuansing yang diwakili Asisten 2 Marduyut dan Penanggung Jawab Paskibraka 2010 Kabag Kesra dari Pemda Kuansing.
Berjumlah 35 Siswa Anggota Paskibraka. 32 Paskibraka untuk tingkat Kabupaten Kuantan Singingi dan 3 Siswa Paskibraka dikirim untuk Paskibraka Provinsi Riau, dan dlatih dari Polres, Danramil, Purna Paskibraka Indonesia (PPI)
Sahabat Pembaca Semuanya Tunggu Saja On Air Kuansing TV. TV Lokal Kebanggaan Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi. Mohon doanya semoga Bekarha dan di Ridhoi Allah SWT. AMin
Salam Broadcasting yang mencerdaskan!!!
Dokumentasi
Kuansing TV Shooting Karnaval dan Drum Band Bahana di Kota Teluk Kuantan
Teluk Kuantan, Juli 2010. Kuansing TV (Kuantan Singingi Televisi) Shooting Kegiatan Karnaval dan Drum Band Bahana di Kota Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi.
Kru yang bertugas pada saat Shooting:
Produser : Ronaldo Rozalino S.Sn
Sutradara : Wini Perwita
Presenter : Karnila
Penulis Rundown Program : Ronaldo Rozalino S.Sn
Campers (Cameramen Person) : 1.Syfariatan
2.Marlis
3. Lukman Sandi
Editor : Bayu
Program : Tunas Nogori dan Kuansing Sore
Kepada Pembaca semuanya . Tunggu saja On Air Kuansing TV , Televisi Kebanggaan Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. Mohon Doanya ya sahabat Semuanya semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Hidayah serta keberkahannya... AMin
Salam Broadcatsting yang mencerdaskan!!!
Ditulis oleh admin - Ditayangkan pada 13 Juni 2010
Festival Film Pelajar Indonesia 2010 memasuki hari terakhir. Hari Minggu, 13 Juni 2010 ini merupakan acara puncak yang akan mengumumkan para pemenang. Sejak pukul 08.30 peserta dan pengunjung sudah memenuhi hall Art Cinema FFTV IKJ. Sebagian panitia tampak sibuk melayani registrasi dan mempersiapkan hal-hal teknis lainnya. Hari ini tampak wajah-wajah sebagian peserta tegang. Maklum, pengumuman akan segera dilakukan. Sutradara terbaik yang beruntung akan mendapatkan beasiswa studi film di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta. Wow! :-)
Di pagi yang sejuk ini kegiatan diawali dengan ”kuliah umum” oleh seorang Director of Photography/sinematografer senior yang telah malang melintang di dunia perfilman Indonesia sejak era Teguh Karya sampai dengan hari ini. Seniman yang juga dosen senior di FFTV IKJ ini juga berpengalaman memberi dan mengikuti workshop film di berbagai negara. Beliau adalah Bambang Supriadi, nama yang tidak asing di dunia film.
Uniknya, sesi ini dimulai dengan para peserta yang memberikan sambutan kepada narasumber layaknya di sebuah kelas pada umumnya. Seorang perwakilan pelajar memberi aba-aba kepada seluruh peserta dan pengunjung, “siap memberi salam.., selamat pagi pak guru..” Dosen FFTV IKJ ini sembari tersenyum membalas sapaan peserta, “selamat pagi teman-teman..”
Dalam ”kuliah” singkatnya Bambang Supriadi memberikan pesan kepada peserta mengenai pentingnya sebuah kerja sama tim saat memproduksi sebuah karya film, serta tetap mempertahankan kreativitas dalam menciptakan sebuah karya yang original. Forum ini menjadi semacam ajang curhat para murid kepada guru, dan rupanya hal ini membangun nunasa hangat dan akrab sehingga para peserta tidak segan-segan bercerita apa yang mereka alami dalam produksi film yang mereka buat. Bambang Supriadi dengan piawai dan sabar melayani berbagai pertanyaan yang muncul dari peserta dan pengunjung. Mereka tampak masih kurang puas karena waktu yang disediakan terbatas. Tampak wajah-wajah yang masih ingin curhat atau bertanya lebih jauh lagi dengan dunia produksi film. Akan tetapi dengan sangat terpaksa panitia menghentikan forum dan melanjutkan dengan acara selanjutnya, yaitu pengumuman dan pemberian penghargaan kepada karya dan sutradara terbaik.
Acara puncak telah tiba. Perwakilan dewan juri juga sudah hadir dan duduk berbaur bersama peserta dan pengunjung. Diantaranya adalah Ki Hartanto, M.Sn., seorang filmmaker/sound designer senior dan dosen FFTV IKJ, Gotot Prakosa, S.Sn., M.Hum., seorang filmmaker/animator dan Dekan FFTV IKJ, dan Subagyo Budisantoso, M.Sn., seorang filmmaker, peneliti dan Wakil Dekan IV FFTV IKJ. Sementara itu 2 juri lainnya berhalangan hadir.
Acara dibuka dengan pidato pertanggungjawaban dewan juri yang diwakili oleh ketuanya, yaitu Ki Hartanto, M.Sn. Secara singkat disampaikan bahwa semua peserta adalah pemenang. Karya-karya para pelajar yang masuk dalam kompetisi FFPI 2010 ini merupakan karya terbaik anak bangsa yang patut diapresiasi. Dewan juri berbangga hati karena sebagian karya para peserta sudah mendekati hasil karya yang dibuat oleh para profesional. Selengkapnya pidato Ki Hartanto adalah sebagai berikut;
Para juri telah menilai 169 karya film yang masuk Festival Film Pelajar Indonesia 2010, yang terdiri dari 5 kategori : fiksi, animasi, dokumenter, iklan layanan masyarakat dan video musik. Yang sangat menarik dari festival kali ini adalah tinginya minat dan antusiasme para peserta. Muncul karya-karya yang kuat baik dari aspek tema maupun aspek sinematik, estetik dan komunikasi. Para juri cukup mengalami kesulitan ketika harus memilih mana yang terbaik diantara karya-karya yang baik. Yang nampak menonjol adalah pada dua kategori, yaitu dokumenter dan video musik. Pada 2 kategori ini karya-karya yang masuk sudah bisa dikatakan mendekati atau bahkan memenuhi standar profesional. Sedangkan pada kategori animasi terasa jumlah pesertanya sedikit. Ini tidak mengecilkan arti dari karya-karya kategori yang lain, tetapi memang terasa pada kategori fiksi dan iklan layanan masyarakat banyak yang masih kedodoran pada aspek-aspek tertentu.
Karya terbaik yang akan disebutkan nanti adalah karya film yang secara tema kuat dan searah dengan tema festival, dengan aspek-aspek teknik, estetik dan komunikasi yang secara proporsional mendukung film secara keseluruhan. Karya-karya yang tidak menjadi film terbaik tidak bisa dikatakan buruk. Pada umumnya masing-masing karya memiliki kekuatan pada aspek-aspek tertentu;
Para juri menyatakan sangat gembira melihat besarnya jumlah karya yang masuk, yang mencerminkan kegairahan para pelajar untuk menggunakan media film sebagai saluran kreasi dan saluran aspirasinya. Kami yakin dimasa datang akan muncul karya-karya hebat dari pelajar Indonesia. Karya film yang santun dan berbudaya untuk memberikan imbangan terhadap dominasi karya-karya film komersial yang cenderung memberikan racun dan candu kepada masyarakat penonton.
Kami akhiri dengan ucapan selamat kepada peserta yang karyanya terpilih sebagai karya terbaik. Dan ajakan kepada semua peserta : Ayo terus berkarya!
Setelah ketua dewan juri selesai melaporkan pertanggungjawabannya, tibalah saat yang ditunggu-tunggu, yaitu pembacan pemenang oleh MC super kreatif dari FFTV IKJ, Yandy Laurens dan Fajrie Permana. Sejenak suasana dalam gedung Art Cinema FFTV IKJ sunyi senyap, terlihat raut muka tegang dari para peserta yang menunggu hasil dari kompetisi ini. Hasil lengkapnya adalah sebagai berikut;
Karya Terbaik Kategori Fiksi (live action) adalah:
Judul: Untukku Untukmu dan Untuk Negeri Kita, Sutradara: Novanda Fibrianti, SMKN 1 Pogalan Trenggalek, Jawa Timur
Karya Terbaik Kategori Fiksi (animation) adalah:
Judul: Jaya Terus Indonesiaku, Sutradara: Aldito Virandi Tagor, SMKN 1 Cimahi, Jawa Barat
Karya Terbaik Kategori Dokumenter adalah:
Judul: Banteng Monel, Sutradara: Fanto Novianto, SMKN 3 Batu, Jawa Timur
Karya Terbaik Kategori Iklan Layanan Masyarakat adalah;
Judul: Hijau Negeriku Indah Indonesiaku, Sutradara: Prima Cita, SMKN 1 Sukabumi, Jawa Barat
Karya Terbaik Kategori Video Musik adalah:
Judul: Repertoar Dalam Sakit, Sutradara: Ravik Dwi Pangestu, SMKN 8 Surakarta, Jawa Tengah
Sutradara Terbaik adalah:
Prima Cita, Sutradara Hijau Negeriku Indah Indonesiaku, SMKN 1 Sukabumi, Jawa Barat.
Tepuk tangan membahana meledak di gedung Art Cinema FFTV IKJ ketika para terbaik diumumkan dan diberi penghargaan. Puncaknya adalah ketika nama Prima Cita dari SMKN 1 Sukabumi diumumkan sebagai sutradara terbaik dalam Festival Film Pelajar Indonesia 2010. Tepuk tangan meriah kembali meledak. Terlihat linangan air mata jatuh dari pipi remaja berjilbab kelahiran Sukabumi yang bercita-cita jadi guru ini. Tampaknya Prima Cita masih tidak percaya mendapatkan penghargaan tersebut. Sebuah beasiswa studi film di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta telah diraihnya. Pada testimoni yang disampaikannya di depan seluruh peserta dan pengunjung, Prima dengan terbata-bata tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, guru pembimbing, serta para sahabat yang mendukungnya dalam berkarya hingga bisa menjadi pemenang dalam festival kali ini. Prima juga tidak lupa mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala yang menjadi kehendakNya.
Selesailah sudah Festival Film Pelajar Indonesia 2010 di kali pertama ini. Sebuah panggung awal bagi rangkaian kerja panjang pembinaan dan upaya menumbuhkembangkan komunitas dan karya film pelajar Indonesia telah lahir dan akan terus tumbuh. Pidato penutupan oleh Dekan FFTV IKJ, Gotot Prakosa, S.Sn., M.Hum., disimak serius oleh seluruh pengunjung. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta, dewan juri, serta panitia atas dedikasinya, sehingga kegiatan Festival Film Pelajar Indonesia 2010 ini berjalan lancar dan sukses. Beliau juga memberikan pujian kepada para peserta FFPI 2010 dengan karyanya yang original, yang mampu memberikan sesuatu yang baru terhadap warna-warni kreativitas anak bangsa Indonesia, sesuai dengan tema besar FFPI 2010, yaitu Indonesiaku Kebangganku”. Dekan FFTV IKJ mengakhiri pidato penutupannya dengan pesan, “teruslah berkarya, karena dengan berkarya kita akan serasa hidup walaupun umur sudah renta..” ”Semangat Indonesiaku Kebanggaanku harus terus dijaga pada tiap karya yang kita buat, bukan hanya untuk berakhir pada kompetisi film ini saja..” ”Semua adalah pemenang dalam kompetisi kali ini..”
Festival Film Pelajar Indonesia 2010 akhirnya resmi ditutup. Sampai bertemu kembali di FFPI 2011 friends :-)
Banner/baliho FFPI 2010 di depan komplek Pusat Kesenian Jakarta - Taman Ismail Marzuki.
Gedung Art Cinema FFTV, komplek Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta di area Pusat Kesenian Jakarta – TIM, tempat pelaksanaan kegiatan FFPI 2010.
Suasana di beranda Art Cinema FFTV sebelum pembukaan FFPI 2010 dilaksanakan.
Peserta dan pengunjung FFPI 2010 melakukan registrasi.
Festival Film Pelajar Indonesia yang pertama resmi dibuka pada Jumat, 11 Juni 2010 di Jakarta, tepatnya di gedung Art Cinema FFTV. Gedung ini merupakan milik Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (FFTV IKJ) yang didedikasikan sebagai gerai sinema alternatif Indonesia. Festival yang digagas untuk memberikan ruang serta menumbuhkembangkan komunitas dan karya film pelajar Indonesia ini diorganisasikan oleh Pusat Pengembangan Media Alternatif FFTV IKJ, Yayasan Wahana Audio Visual Indonesia (WAVI), FilmPelajar.com dan beberapa mitra pendukungnya.
Acara pembukaan diisi dengan laporan ketua penyelenggara FFPI 2010, Tomy Widiyatno Taslim, sambutan Dekan FFTV IKJ, Gotot Prakosa, S.Sn., M.Hum., kemudian dilanjutkan sambutan Rektor IKJ, Dr. Wagiono Sunarto, M.Sc., yang sekaligus membuka festival secara resmi. Dalam laporan singkatnya, Tomy menyampaikan bahwa FFPI 2010 diikuti oleh 169 karya dari berbagai daerah di Indonesia. Setelah melalui proses seleksi, terpilih 22 nominee. Tomy menegaskan akan terus menyelenggarakan festival ini tiap tahun dengan dukungan berbagai pihak, khususnya komunitas pendidik, pelajar dan stakeholder lainnya.
Sementara itu Dekan FFTV IKJ mengapresiasi penyelenggaraan FFPI 2010. Beliau berpesan kepada peserta untuk terus menggali potensi diri dengan media ekspresi seni. Selain itu beliau juga memberikan dorongan kepada pemenang festival ini agar bisa mengikuti festival film pelajar internasional.
Rektor IKJ dalam sambutannya menegaskan bahwa film merupakan ekspresi seni dan menjadi bagian dari industri kreatif. Festival ini terasa berwarna karena jumlah peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan potensinya masing-masing yang luar biasa menyajikan keunikannya sendiri. Dengan semangat yang terus dipupuk tanpa henti, yaitu mengekspresikan diri dalam media seni, festival ini diharapkan memberikan sumbangan bagi perkembangan dunia perfilman ke depan. Rektor IKJ mengakhiri sambutannya dengan memukul lonceng besi yang merupakan salah satu simbol penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Lonceng besi pernah (dan barangkali masih) menjadi penanda penting bagi proses awal sebuah pembelajaran di sekolah. Bunyi lonceng ini merupakan tanda bahwa FFPI 2010 secara resmi dibuka dan dilanjutkan dengan pemutaran film pendek fiksi Purnama di Pesisir karya sutradara Chairun Nissa.
Hari pertama FFPI 2010 diisi dengan Klinik Film Pendek Fiksi dengan narasumber Chairun Nissa, sutradara film Purnama di Pesisir. Chairun Nissa atau yang lebih biasa dipanggil Ilun berbagi pengalaman saat produksi film pendeknya. Apresiasi terhadap kegiatan ini sangat terasa dalam forum, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang muncul dari peserta hingga Ilun harus membongkar rahasia dapur produksi filmnya tersebut. Film Purnama di Pesisir merupakan karya tugas akhir Ilun di FFTV IKJ dan telah mendapatkan kesempatan untuk keliling dan mendapatkan penghargaan di berbagai festival film. Diantaranya adalah nominasi film pendek Festival Film Indonesia 2010, official selection Rotterdam International Film Festival 39th (2010), official selection South to South 3rd Film Festival (2010), official selection 3 Cities Film Festival 3rd (2010), Special Jury Mention Roma Independent Film Festival 9th (2010), official selection V International Film Festival 2nd (2010), dll.
Kegiatan lainnya di hari pertama adalah penjurian untuk memilih karya terbaik dari masing-masing kategori. Penjurian dilakukan di salah satu ruang kampus FFTV IKJ. Penjurian ini berlangsung sampai dengan sore hari dan akan menetapkan karya-karya terbaik. Pengumuman akan dilakukan bersamaan dengan acara penutupan pada Minggu, 13 Juni 2010, pukul 09.00-12.00 WIB di gedung Art Cinema FFTV, komplek kampus FFTV IKJ, Jl. Cikini Raya 73, Menteng, Jakarta Pusat.
Kegiatan penutup hari pertama adalah pemutaran film-film yang menjadi nominee. Sejumlah 22 (dua puluh dua) karya diekshibisikan secara maraton sekitar 2 jam. Penonton yang memenuhi ruangan tampak tidak bergeming dari tempat duduk sampai pemutaran karya terakhir.
(Laporan tim dokumentasi FFPI 2010)
Source:filmpelajar.com
Ditulis oleh admin - Ditayangkan pada 05 Juni 2010
PENGUMUMAN KARYA LOLOS SELEKSI
Jakarta, 11 – 13 Juni 2010
Dengan hormat, peserta Festival Film Pelajar Indonesia 2010,
Setelah melalui proses penelitian dan pengkajian atas 169 karya yang masuk ke panitia Festival Film Pelajar Indonesia (FFPI) 2010, maka pada kesempatan yang baik ini panitia seleksi menetapkan karya-karya yang lolos untuk mengikuti penjurian selanjutnya sebagai berikut:
Kategori Fiksi (live action)
Judul
Sutradara
Sekolah
Novel (In Memoriam)
Yusuf Musthofa
SMKN 2 Buduran Sidoarjo, Jawa Timur
Dinda dan Anonymous
Ayu Ashari Hutagalung
SMAI Al-Azhar 4 Bekasi, Jawa Barat
17 Yang Terlupakan
Irham Hariyadi
SMKN 3 Jepara, Jawa Tengah
Indonesia Kebanggaanku
Nanda Alvinsyah Hafid
SMKN 1 Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur
Untukku Untukmu dan Untuk Negeri Kita
Novanda Fibrianti
SMKN 1 Pogalan Trenggalek, Jawa Timur
Kategori Fiksi (animation)
Judul
Sutradara
Sekolah
Kepiting VS Manusia
Susi Siswati
SMKN 1 Kendal, Jawa Tengah
Zoo (Kita Punya Indonesia)
Akhmad Fadly
SMKN 4 Malang, Jawa Timur
Jaya Terus Indonesiaku
Aldito Virandi Tagor
SMKN 1 Cimahi, Jawa Barat
Kategori Dokumenter
Judul
Sutradara
Sekolah
Banteng Monel
Fanto Novianto
SMKN 3 Batu, Jawa Timur
Titisan Empu Gandring
Dian Ardiansyah & Noveka Asnanda
SMK Al-Ishlahiyah Malang, Jawa Timur
Banteng-Banteng Penjaga Budaya
Slamet Riadi
SMK Cor Jesu Malang, Jawa Timur
Ini Budayaku, Budayamu?
Irene Sanita Lanny
SMAN 1 Yogyakarta, DIY
Santos Si Jago Kentrung
Ellanda Sera Pramudita
SMKN 3 Batu, Jawa Timur
Kategori Iklan Layanan Masyarakat/PSA
Judul
Sutradara
Sekolah
Cintailah Batik Indonesia
Eko Dita Yunianto
SMK Nawa Bhakti Kebumen, Jawa Tengah
Hijau Negeriku Indah Indonesiaku
Prima Cita
SMKN 1 Sukabumi, Jawa Barat
Jaga
Anita Setyawati
SMKN 51 Jakarta, DKI
Ayah dan Rokok
Deny Sudarsono
SMKN 5 Bandar Lampung, Lampung
Kategori Video Musik
Judul
Sutradara
Sekolah
Arti Kedamaian
Anindya Prajna Paramita
SMKN 7 Yogyakarta, DIY
Reporter Wartawan
Muhammad Faisal
SMKN 51 Jakarta, DKI
Repertoar Dalam Sakit
Ravik Dwi Pangestu
SMKN 8 Surakarta, Jawa Tengah
Lepaskan
Reza Fatmawati
SMKN 2 Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur
Indonesiaku
Nurul P. Susantono
SMA Labschool Kebayoran Jakarta, DKI
Panitia mengundang Sutradara dan Guru Pembimbing/Pendamping karya yang lolos seleksi ini ke Jakarta pada tanggal 11-13 Juni 2010 untuk mengikuti proses penjurian selanjutnya. Apabila berhalangan hadir, maka karya yang lolos seleksi hanya berhak mengikuti proses penjurian karya terbaik. Sedangkan proses penjurian untuk penentuan Sutradara terbaik tidak dapat diikuti karena salah satu tahapan penjuriannya adalah wawancara langsung dengan pelajar/Sutradara. Panitia tidak menyediakan biaya transportasi dan akomodasi selama di Jakarta.
Demikian pengumuman ini disampaikan. Surat resmi akan dikirimkan ke sekolah masing-masing melalui pos/faks.
Jakarta, 5 Juni 2010
Panitia Seleksi Festival Film Pelajar Indonesia 2010
Source:filmpelajar.com
.jpg)
.jpg)